SAAT memikirkan tentang kebersihan pribadi, kita sering kali
mengabaikan potensi ancaman tersembunyi di alat yang mungkin paling sering
digunakan setiap hari yaitu sikat gigi.
Meskipun secara rutin membersihkannya dengan air, sikat gigi ternyata bisa menjadi tempat berkembangnya tidak
hanya bakteri, tetapi juga virus.
Para ilmuwan, baru-baru ini, menemukan bahwa populasi mikroba yang
menghuni sikat gigi jauh lebih beragam daripada yang dibayangkan, mencakup
ratusan jenis virus yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Apakah
hal itu berbahaya? Mari simak dan bahas lebih lanjut
Mengapa ada banyak bakteri di sikat
gigi
Sikat
gigi merupakan alat yang secara konstan bersentuhan dengan mulut manusia. Sikat
gigi kerap juga menjadi tempat berbagai jenis bakteri alami hidup. Sisa makanan
dan air liur yang menempel pada bulu sikat menjadi media ideal bagi bakteri
untuk berkembang biak.
Selain itu, lingkungan lembap di kamar mandi juga mendukung pertumbuhan mikroba.
Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Northwestern University
mengungkapkan bahwa bakteri-bakteri ini bahkan bisa hidup berkoloni pada sikat
gigi, terutama jika tidak dibersihkan dan dikeringkan dengan benar.
Bakteri yang tinggal di sikat gigi bukan hanya berasal dari mulut
sang pengguna. Beberapa mikroba bisa berasal dari lingkungan sekitar, termasuk
percikan air yang mungkin mengandung kuman.
Hal itu diperparah jika sikat gigi disimpan terlalu dekat dengan toilet, karena setiap kali toilet disiram, aerosol kecil dapat menyebar di udara dan mendarat di sikat gigi.
Oleh
karena itu, menjaga kebersihan sikat gigi dan menggantinya secara teratur
sangat penting untuk meminimalkan paparan bakteri.
Populasi virus di sikat gigi Anda
Selain
bakteri, penelitian yang dipimpin Erica Hartmann dari Northwestern University,
Illinois, Amerika Serikat (AS) juga menunjukkan bahwa virus turut menghuni
sikat gigi Anda.
Dalam
sebuah penelitiannya, tim ilmuwan tersebut telah melakukan pengambilan sampel
dari berbagai kamar mandi pada wilayah tersebut. Sampel diambil dari dua benda
yang sering digunakan sehari-hari, yaitu kepala pancuran (showerhead) dan sikat
gigi.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi jenis mikroorganisme yang
hidup di kedua benda tersebut.
Para peneliti mengambil swab dari 92 kepala pancuran dan 36 sikat
gigi untuk kemudian dianalisis di laboratorium.
Salah satu peneliti utama, Hartmann, yang memiliki latar belakang
di bidang paru-paru dan perawatan kritis, memimpin penelitian ini.
Setelah melakukan pengujian DNA dari setiap sampel, para ilmuwan
menemukan hasil yang mengejutkan. Mereka berhasil mengidentifikasi lebih dari
600 jenis virus yang menginfeksi bakteri. Virus-virus ini dikenal dengan
sebutan bakteriofag.
Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa 532 jenis virus
tersebut memiliki hubungan dengan 32 keluarga bakteri yang berbeda. Menariknya,
dari 32 keluarga bakteri tersebut, hanya tiga keluarga yang ditemukan secara
konsisten baik di kepala pancuran maupun pada sikat gigi. Ketiga keluarga
bakteri tersebut adalah Sphingomonadaceae, Burkholderiaceae, dan
Caulobacteraceae.
Temuan ini memberikan wawasan baru tentang keragaman mikroorganisme yang hidup di lingkungan sekitar kita, bahkan di tempat-tempat yang sering dianggap bersih seperti kamar mandi.
Keberadaan bakteriofag dalam jumlah yang besar menunjukkan bahwa
terjadi interaksi antara virus dan bakteri di permukaan benda-benda yang
kita gunakan sehari-hari.
Meski terdengar mengkhawatirkan, keberadaan virus-virus ini
sebenarnya dapat menjadi kabar baik, terutama karena beberapa di antaranya
mungkin memiliki potensi untuk mengatasi bakteri yang kebal antibiotik.
Penelitian menunjukkan setiap sikat gigi mengandung komunitas
virus yang unik, tanpa pola yang jelas antara satu sikat gigi dengan yang lain.
Hal ini menunjukkan betapa beragam dan dinamisnya ekosistem mikroba di sekitar
kita, bahkan di alat-alat sehari-hari seperti sikat gigi.
Namun, meskipun virus ini tidak membahayakan manusia secara
langsung, penting bagi kita untuk tetap waspada terhadap kebersihan sikat
gigi.
Membersihkan dan mengganti sikat gigi secara teratur akan membantu
mengurangi jumlah bakteri dan mikroba lainnya yang bisa menimbulkan masalah
kesehatan, seperti infeksi gusi atau masalah lainnya yang terkait dengan
kebersihan mulut yang buruk.
Sikat gigi mungkin tampak seperti alat yang sederhana, tetapi
penelitian dari Erica Hartmann dari Northwestern University baru-baru ini
mengungkapkan bahwa benda ini adalah rumah bagi berbagai bentuk kehidupan
mikroskopis, termasuk ratusan jenis virus yang belum pernah diketahui
sebelumnya.
Jadi, setelah membaca artikel ini, apakah Anda akan mulai lebih
berhati-hati dalam merawat sikat gigi Anda? (Z-1
Abriel Okta Rosetta
Sumber mediaindonesia.com
0 Komentar