Bukan Mandi Malam-Pakai Kipas Angin, Ini yang Jadi Pemicu 'Paru-paru Basah'
Kamis, 12 September 2024
Jakarta - Pneumonia atau 'paru-paru basah' merupakan kondisi adanya peradangan yang mengakibatkan kantung udara paru-paru terisi oleh cairan. Hal ini membuat paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik.
Terkait 'paru-paru basah', belakangan juga viral di media sosial pengakuan pria yang mengidap kondisi tersebut imbas sering mandi di atas jam delapan malam.
Dirinya juga mengaku sering berdiam diri di depan kipas yang disebut-sebut menjadi pemicu dirinya mengalami penyakit tersebut. Kendati demikian, pria tersebut juga mengaku merupakan perokok aktif.
Praktisi kesehatan dr Andi Khomeini Takdir menegaskan kedua kebiasaan tersebut sama sekali tak berkaitan dengan paru-paru basah atau pneumonia.
"Paru-paru basah atau pneumonia itu adalah infeksi. Tidak ada hubungan dengan mandi malam, mandi ya mandi saja," terang pria yang akrab disapa dr Koko, meluruskan kabar viral, saat dihubungi detikcom Senin (9/9/2024).
Senada, spesialis paru dr Deny Noviantoro, SpP mengatakan penyebab 'paru-paru basah' atau pneumonia karena menggunakan kipas angin adalah mitos.
Justru yang menyebabkan penyakit tersebut menurut dr Deny adalah debu, bakteri, virus, hingga jamur. Selain itu, kebiasaan seperti merokok hingga menghirup asap dapat merusak paru-paru dan menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, sehingga meningkatkan risiko pneumonia.
"Untuk kipas sendiri sebenarnya adalah mitos ya, tapi memang jika kipas itu menempel bakteri, virus, atau jamur di situ karena mungkin nggak pernah dibersihkan atau apa, nah itu yang berbahaya. Ketika kipas itu bersih kemudian kecepatannya juga biasa saja, itu tidak ada masalah sebenarnya selama kita kondisinya fit," kata dr Deny dalam webinar daring beberapa waktu lalu, dikutip Selasa (10/9).
"Cuman kadang-kadang kondisi kita sedang turun, jadi mungkin bakteri yang seharusnya kita bunuh bisa menimbulkan gejala. Jadi bukan serta merta kipas angin itu akan menyebabkan kondisi paru-paru basah, tidak," sambungnya.
Terkait 'paru-paru basah', belakangan juga viral di media sosial pengakuan pria yang mengidap kondisi tersebut imbas sering mandi di atas jam delapan malam.
Dirinya juga mengaku sering berdiam diri di depan kipas yang disebut-sebut menjadi pemicu dirinya mengalami penyakit tersebut. Kendati demikian, pria tersebut juga mengaku merupakan perokok aktif.
Praktisi kesehatan dr Andi Khomeini Takdir menegaskan kedua kebiasaan tersebut sama sekali tak berkaitan dengan paru-paru basah atau pneumonia.
"Paru-paru basah atau pneumonia itu adalah infeksi. Tidak ada hubungan dengan mandi malam, mandi ya mandi saja," terang pria yang akrab disapa dr Koko, meluruskan kabar viral, saat dihubungi detikcom Senin (9/9/2024).
Senada, spesialis paru dr Deny Noviantoro, SpP mengatakan penyebab 'paru-paru basah' atau pneumonia karena menggunakan kipas angin adalah mitos.
Justru yang menyebabkan penyakit tersebut menurut dr Deny adalah debu, bakteri, virus, hingga jamur. Selain itu, kebiasaan seperti merokok hingga menghirup asap dapat merusak paru-paru dan menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, sehingga meningkatkan risiko pneumonia.
"Untuk kipas sendiri sebenarnya adalah mitos ya, tapi memang jika kipas itu menempel bakteri, virus, atau jamur di situ karena mungkin nggak pernah dibersihkan atau apa, nah itu yang berbahaya. Ketika kipas itu bersih kemudian kecepatannya juga biasa saja, itu tidak ada masalah sebenarnya selama kita kondisinya fit," kata dr Deny dalam webinar daring beberapa waktu lalu, dikutip Selasa (10/9).
"Cuman kadang-kadang kondisi kita sedang turun, jadi mungkin bakteri yang seharusnya kita bunuh bisa menimbulkan gejala. Jadi bukan serta merta kipas angin itu akan menyebabkan kondisi paru-paru basah, tidak," sambungnya.
Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Source detik.health.com